BONE, TRISAKTINEWS.COM – Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menjadi salah satu titik strategis pelaksanaan Panen Raya Serentak Nasional yang digelar di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Senin (7/4/2025).
Pelaksanaan panen raya di Sulsel dipusatkan di Lingkungan Pajekko, Desa Samaelo, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, dan dihadiri langsung oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, serta jajaran Forkopimda dan petani setempat.
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia H. Prabowo Subianto memimpin panen raya nasional dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, didampingi Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan Menko Perekonomian Zulkifli Hasan, serta terkoneksi secara daring dengan seluruh titik pelaksanaan panen di Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya efisiensi anggaran untuk kesejahteraan rakyat, termasuk petani.
“Kita harus menekan semua kebocoran anggaran dan memfokuskan alokasi untuk pembangunan seperti irigasi, perbaikan sekolah, dan infrastruktur penting lainnya,” tegas Presiden.
Ia juga menyerukan seluruh jajaran pemerintahan di tingkat provinsi, kabupaten, hingga desa untuk menghindari penyalahgunaan jabatan dan mulai mengadopsi teknologi dalam pengelolaan anggaran.
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan apresiasinya kepada para petani atas peningkatan produksi dan dukungan Presiden terhadap sektor pertanian.
“Terima kasih kepada Presiden atas harga gabah yang naik hingga Rp6.500, penyederhanaan distribusi pupuk, dan peningkatan serapan Bulog hingga 2000 persen,” ungkap Mentan.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman melaporkan bahwa Sulawesi Selatan terus menjadi provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia dan menyatakan kesiapan untuk terus bersinergi dengan TNI-Polri dalam mengamankan ketahanan pangan.
“Harga gabah harus tetap terjaga, distribusi benih diperluas, dan lahan dioptimalkan. Terima kasih kepada Presiden dan Menteri Pertanian atas perhatiannya kepada petani,” ujarnya.
Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, turut menyampaikan bahwa Kabupaten Bone secara konsisten menempati posisi lima besar nasional dalam produksi padi.
“Alhamdulillah, Bone selalu menjadi salah satu daerah tertinggi di Sulsel dalam produksi padi, panen dimulai sejak Oktober hingga April ini,” ujarnya.
Meski demikian, ia juga menyoroti kelemahan di sektor industri pascapanen, khususnya pada penggilingan gabah menjadi beras.
“Kami masih lemah dalam hal industri penggilingan. Ini tantangan yang harus kita benahi bersama agar produksi kita bisa memberikan nilai tambah lebih besar,” tambahnya.
Kegiatan panen raya ini menjadi momentum penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan sinergi lintas sektor demi kesejahteraan petani Indonesia. (*/ril/iwn)