Mayat Nelayan Ditemukan Mengapung di Sungai Cenrana, Diduga Pelaku Penganiayaan

- Jurnalis

Senin, 9 Juni 2025 - 06:25 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BONE, TRISAKTINEWS.COM – Warga digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria yang mengapung di aliran Sungai Cenrana, tepatnya di perbatasan Desa Watu dan Desa Nagauleng, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, pada Minggu pagi (8/6/2025).

Korban diketahui bernama Bahri (37), seorang nelayan asal Dusun II, Desa Pallae, Kecamatan Cenrana. Penemuan mayat ini sontak menghebohkan warga sekitar yang sedang beraktivitas di kawasan tersebut.

Kasi Humas Polres Bone IPTU Rayendra Muchtar, S.H. menjelaskan, mayat ditemukan sekitar pukul 06.50 WITA di belakang rumah warga bernama H. Sarif.

“Penemuan bermula saat seorang mahasiswa, Rifal (21), warga Desa Panyili, Kecamatan Dua Boccoe, hendak menuju empang untuk memancing. Sekitar pukul 06.50 WITA, ia melihat mayat dalam posisi telungkup mengapung di sungai dan langsung melapor ke warga sekitar,” terang IPTU Rayendra.

Baca Juga :  Polisi Cilik Binaan Satlantas Polres Bone Raih Juara 3 Tingkat Polda Sulsel

Saat ditemukan, korban mengenakan sarung berwarna cokelat dan celana pendek hitam. Warga segera berdatangan ke lokasi setelah mendengar laporan saksi, namun mayat tidak dievakuasi sebelum pihak kepolisian tiba.

Tim Identifikasi (Inafis) Polres Bone tiba di lokasi pada pukul 10.30 WITA dan langsung melakukan proses evakuasi dibantu warga sekitar. Korban kemudian dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dibawa menggunakan ambulans Puskesmas Cenrana ke rumah duka di Dusun II Desa Pallae pada pukul 11.06 WITA.

Menurut IPTU Rayendra, korban diketahui mengidap gangguan jiwa (ODGJ) dan diduga kuat sebagai pelaku dalam kasus penganiayaan berat terhadap H. Sainuddin bin Lawing, yang terjadi pada Jumat (6/6/2025) di Desa Pallae.

Baca Juga :  Hadiri Rapat Pleno Terbuka KPU Bone, Begini Kata Ketua Bawaslu Bone

“Tidak menutup kemungkinan, setelah melakukan penganiayaan, korban melarikan diri dan kemudian mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke sungai,” ujarnya.

Pencarian terhadap Bahri sudah dilakukan sejak kejadian penganiayaan tersebut. Penemuan jasadnya menandai berakhirnya pencarian selama beberapa hari.

Pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan telah menandatangani surat pernyataan resmi penolakan. Meski demikian, Polres Bone memastikan proses hukum atas kasus penganiayaan akan terus berlanjut.

“Kami tetap akan mendalami kasus penganiayaan yang dilakukan korban, serta menyelidiki penyebab kematian yang lebih lanjut untuk memastikan tidak ada unsur lain dalam kejadian ini,” tutup IPTU Rayendra Muchtar. (*/iwn)

Berita Terkait

Polres Luwu Utara Gelar Razia Di Tempat Hiburan Malam, Pastikan Anggotanya Tertib dan Disiplin
Pejabat DPRD Ikut Diam-Diam LMD BKPRMI Luwu Utara, Ini Fakta Menariknya
Tak Gengsi Berlumpur, Legislator NasDem AHB Ikut Tanam Padi di Desa Tellongeng
Pj Sekda Bone Akan Berikan Sanksi Tegas Untuk Perangkat Desa Yang Abai Tugas
Kasat Lantas Polres Bone Imbau Pengendara Waspada Di Musim Hujan
Wabup Luwu Utara Buka Rally Hiking dan Bakti Sosial Pramuka Penegak Se-Lutra
Kantor Sepi, Tanda Tangan Ramai: Perangkat Desa di Bone Diduga Langgar Disiplin Kerja
Peringati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Bone Gelar Bakti Sosial Untuk Warga Kurang Mampu
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 15:55 WITA

Polres Luwu Utara Gelar Razia Di Tempat Hiburan Malam, Pastikan Anggotanya Tertib dan Disiplin

Minggu, 15 Juni 2025 - 15:52 WITA

Pejabat DPRD Ikut Diam-Diam LMD BKPRMI Luwu Utara, Ini Fakta Menariknya

Minggu, 15 Juni 2025 - 09:30 WITA

Tak Gengsi Berlumpur, Legislator NasDem AHB Ikut Tanam Padi di Desa Tellongeng

Minggu, 15 Juni 2025 - 01:17 WITA

Pj Sekda Bone Akan Berikan Sanksi Tegas Untuk Perangkat Desa Yang Abai Tugas

Sabtu, 14 Juni 2025 - 21:27 WITA

Kasat Lantas Polres Bone Imbau Pengendara Waspada Di Musim Hujan

Berita Terbaru