Oleh Nur Indah Purnama Sari (Aktivis Perempuan)
TRISAKTINEWS.COM – Islam bukan sekadar agama, tetapi juga sebuah doktrin peradaban yang telah membentuk tatanan sosial, politik, ekonomi, dan budaya selama berabad-abad. Dengan ajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan, Islam memberikan landasan bagi peradaban yang berorientasi pada keadilan, ilmu pengetahuan, dan kesejahteraan umat manusia.
Sejarah mencatat bagaimana Islam sejak abad ke-7 telah melahirkan peradaban gemilang, dari Kekhalifahan Umayyah, Abbasiyah, hingga Ottoman. Kota-kota seperti Baghdad, Kairo, dan Cordoba menjadi pusat ilmu pengetahuan, tempat para ilmuwan Muslim mengembangkan matematika, kedokteran, astronomi, serta filsafat. Ajaran Islam yang menekankan pentingnya ilmu telah mendorong lahirnya ilmuwan besar seperti Al-Farabi, Al-Khwarizmi, dan Ibnu Sina.
Di era modern, peradaban Islam menghadapi tantangan globalisasi, sekularisasi, serta perkembangan teknologi yang pesat. Namun, Islam tetap relevan sebagai sistem nilai yang mampu menjawab persoalan zaman. Dengan prinsip keadilan sosial, persaudaraan, dan etika bisnis yang kuat, Islam dapat menjadi solusi bagi krisis moral dan ketimpangan ekonomi yang terjadi di banyak negara.
Para cendekiawan Muslim menyerukan agar umat Islam kembali menggali khazanah intelektual Islam, mengharmoniskan ajaran agama dengan kemajuan zaman, dan membangun peradaban berbasis ilmu serta akhlak. Dalam berbagai forum internasional, gagasan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin terus dikembangkan sebagai model peradaban yang inklusif dan berkeadilan.
Islam sebagai doktrin peradaban bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga visi masa depan. Dengan mengamalkan nilai-nilai Islam secara komprehensif, umat Islam dapat berkontribusi dalam membangun dunia yang lebih harmonis, berkeadilan, dan sejahtera bagi semua umat manusia.