BONE, TRISAKTINEWS.COM – Forum Bersama Anti Narkoba Kabupaten Bone (Forbes) bersama elemen Organisasi Kepemudaan (OKP) di Bone menggelar aksi demonstrasi di depan Polres Bone, menuntut pembersihan institusi kepolisian dari oknum-oknum yang dianggap mencoreng nama baik Polri.
Demonstrasi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap dugaan praktik ketidakadilan dan lemahnya penegakan hukum, khususnya dalam pemberantasan narkoba di wilayah Bone.
Dalam aksi tersebut, massa membawa berbagai spanduk dan poster dengan tulisan seperti “Copot Kapolres Bone” dan “Polres Bone Tidak Becus”.
Mereka menyoroti kasus yang menunjukkan masih adanya ketimpangan dalam penegakan hukum, seperti yang beredar Chat WhatssApp dugaan tawar menawar yang dilakukan oleh Kasat Narkoba Polres Bone AKP Aswar untuk melepaskan terduga pelaku penyalahguna narkoba.
“Forbes tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan merajalela. Kami hadir untuk menuntut kejelasan dan tindakan tegas terhadap praktik busuk yang merusak kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian,”tegas Andi Ardiman selaku Jenderal Lapangan.
Sementara Koordinator Forbes Anti Narkoba Kabupaten Bone, Andi Singkeru Rukka pada kesempatan itu menyampaikan bahwa dirinya bertemu dengan Kasat Narkoba dan mengakui chat tersebut.
“Pak Kasat dengan secara langsung di telinga saya, bertemu menyampaikan bahwa yang di WA itu adalah dia. Benar-benar dia,”kata Andi Singkeru Rukka
“Pak Kasat, kita berteman dalam hal kebaikan tapi tidak dalam hal keburukan,”teriak Andi Singkeru Rukka
Sementara Ketua I Forbes Anti Narkoba Bone, Anto Syambani menyampaikan tuntutannya.
“Dalam aksi ini, Forbes menyampaikan lima tuntutan utama, pertama Mendesak Kasat Narkoba Polres Bone untuk mundur, karena dinilai gagal menjalankan tugasnya secara profesional. Kedua, Menuntut Kapolres Bone untuk bertanggung jawab dan segera mengundurkan diri, sebagai bentuk kesadaran atas buruknya tata kelola kepolisian di Bone. Ketiga, Mendesak Polda Sulsel untuk mengusut tuntas keterlibatan oknum anggota Polda dalam kasus ini, serta memberikan sanksi tegas tanpa tebang pilih. Keempat, Meminta Kapolri untuk mencopot Kasat dan Kanit Satresnarkoba Polres Bone, guna memastikan pembersihan institusi dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Kelima, Mendorong Kapolri untuk melakukan reformasi birokrasi di Polres Bone, agar kepercayaan masyarakat dapat dipulihkan dan hukum ditegakkan secara profesional dan adil,”kata Anto
Tak hanya itu, Anto juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal terus kasus tersebut dan akan kembali melakukan aksi demonstrasi lanjutan bilamana tuntutannya tidak terpenuhi.
“Forbes memberikan ultimatum kepada pihak kepolisian bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi dalam waktu tujuh hari kerja, mereka akan mengambil langkah lebih lanjut, yakni Melaporkan secara resmi ke PROPAM Polda Sulsel dan DIVPROPAM Mabes Polri terkait dugaan pelanggaran etika dan ketidakprofesionalan di Polres Bone. Melakukan aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar, sebagai bentuk tekanan agar tuntutan mereka segera dipenuhi,”tegas Anto
Untuk diketahui, saat ini Tim Propam Polda Sulsel akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap AKP Aswar terkait dugaan permintaan uang kepada keluarga tersangka kasus narkoba di Kabupaten Bone untuk dibebaskan. Sebelumnya beredar di beberapa media sosial Grup WhatsApp sebuah tangkapan layar yang diduga adalah Kasat Narkoba meminta uang sebesar 80 juta kepada keluarga terduga pelaku kasus narkoba.