BONE, TRISAKTINEWS.COM — Ketua Komisi IV DPRD Bone, Andi Muhammad Salam atau akrab disapa Lilo AK, angkat bicara terkait keluhan masyarakat atas pungutan biaya sebesar Rp300 ribu untuk penggunaan Stadion Lapatau Bone sebagai tempat latihan sepak bola.
Menurutnya, kebijakan tersebut justru berpotensi menghambat pembinaan atlet lokal dan bertentangan dengan semangat mendukung pengembangan bakat generasi muda di Kabupaten Bone, khususnya di bidang olahraga.
“Aspirasi dari para atlet dan pecinta sepak bola terus berdatangan. Mereka mengeluhkan adanya pungutan setiap kali ingin menggunakan stadion untuk latihan. Ini perlu dipikirkan ulang. Kita harus hadir dan mendukung atlet-atlet kita yang ingin menyalurkan bakatnya,” ujar Lilo AK, Minggu (22/6/2025).
Ia menegaskan, setelah Lapangan Merdeka dan Stadion Persibo tidak lagi dapat digunakan, satu-satunya fasilitas yang tersisa adalah Stadion Lapatau. Maka, pemerintah daerah, kata dia, harus hadir dan memfasilitasi seluruh cabang olahraga, termasuk sepak bola.
Lebih lanjut, Lilo AK menyinggung aturan Peraturan Bupati (Perbup) terkait retribusi penggunaan fasilitas olahraga. Ia menjelaskan bahwa retribusi seharusnya hanya berlaku untuk kegiatan resmi seperti event atau uji coba yang bersifat formal dan bersurat.
“Kalau hanya untuk latihan anak-anak kita, harusnya digratiskan. Justru mereka yang menjaga dan memelihara lapangan selama ini. Pemerintah seharusnya hadir memberikan fasilitas, bukan malah mempersulit dengan pungutan,” katanya.
Anggota DPRD dari Fraksi NasDem ini juga menyebutkan bahwa data Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pengelolaan GOR Lapatau justru menunjukkan kinerja positif.
“Capaian PAD dari GOR Lapatau bahkan melebihi target, lebih dari 100 persen. Tahun ini pun meski ada kenaikan, nilainya masih di bawah Rp50 juta. Jika nanti ada event atau konser artis, target itu pasti tercapai. Jadi, kenapa anak-anak yang latihan justru dibebani biaya?” ujarnya menambahkan.
Lilo AK pun berharap agar kebijakan pungutan bagi atlet yang ingin latihan di stadion bisa segera dihapus, sebagaimana kebijakan sebelumnya yang membebaskan biaya untuk latihan demi mendukung tumbuhnya potensi olahraga lokal.
“Kami dari Komisi IV DPRD Bone, yang bermitra dengan Dinas Pemuda dan Olahraga, berharap agar anak-anak kita tetap bisa latihan tanpa dipungut biaya. Ini bagian dari komitmen kita membangun olahraga Bone agar terus berprestasi,” tutupnya penuh semangat. (*/iwn)