BULUKUMBA, TRISAKTINEWS.COM — Realisasi investasi di Kabupaten Bulukumba menunjukkan tren menggembirakan. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel, semester I tahun 2025 Bulukumba berhasil membukukan investasi senilai Rp233,2 miliar dari total 210 proyek.
Capaian tersebut menempatkan Bulukumba di posisi keenam daerah tujuan investasi di Sulawesi Selatan, setelah Makassar, Luwu Timur, Luwu, Maros, dan Bantaeng.
Ketua Umum KADIN Bulukumba (Caretaker) sekaligus Wakil Ketua Umum KADIN Sulsel, Syafruddin Mualla, optimistis bahwa tahun depan Bulukumba bisa menembus lima besar.
“Melihat tren positif ini, saya yakin tahun depan Bulukumba mampu naik peringkat. Peluang investasi kita sangat besar, mulai dari sektor maritim, pariwisata, hingga pertanian dan perkebunan,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).
Syafruddin menilai, momentum penting untuk memperkuat iklim usaha di Bulukumba adalah melalui Forum Investasi & OVOI Bulukumba yang digagas KADIN dan dijadwalkan berlangsung akhir bulan depan.
“Forum ini akan mempertemukan calon investor, pelaku industri, asosiasi bisnis dan pengusaha, Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), 136 kepala desa, 136 ketua koperasi, serta Ketua Umum KADIN Sulsel H.A. Iwan Darmawan Aras, SE., MM., bersama para ketua KADIN kabupaten/kota se-Sulsel. Kita ingin menyatukan modal, teknologi, dan jaringan usaha dalam satu wadah kolaborasi,” jelasnya.
Ia juga menegaskan, kepemimpinan Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf bersama Wakil Bupati Andi Edy Manaf sangat berpihak pada investasi dan pembangunan.
“Kepemimpinan Pak Bupati dan Pak Wakil yang visioner memberi ruang luas bagi hadirnya investor. Tujuannya jelas: untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Bulukumba,” tambah Syafruddin.
Sejumlah peluang investasi yang kini terbuka lebar di Bulukumba antara lain:
- Pembangunan hotel bintang 3 dan 4 di pusat kota Bulukumba, seiring meningkatnya arus wisatawan.
- Kawasan perumahan modern terpadu untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat dan pekerja industri.
- Industri tambang legal dengan tata kelola berkelanjutan.
- Pabrik padi modern untuk mendukung ketahanan pangan.
- Pabrik rumput laut modern, mengingat Bulukumba salah satu sentra utama rumput laut di Sulsel.
- Pabrik minyak kelapa modern (desiccated coconut) bernilai ekspor tinggi.
Lebih jauh, Syafruddin menekankan pentingnya industrialisasi dan hilirisasi sebagai arah pembangunan investasi di Bulukumba.
“Produk pertanian, perkebunan, dan maritim kita tidak boleh lagi hanya dijual mentah. Dengan industrialisasi dan hilirisasi, produk-produk ini bisa diolah sehingga bernilai tambah tinggi. Inilah jalan meningkatkan daya saing, memperluas lapangan kerja, dan menyejahterakan masyarakat,” tegasnya.
Dengan dukungan kepemimpinan yang kuat, forum investasi yang inklusif, serta strategi hilirisasi yang tepat, Bulukumba diyakini siap tumbuh sebagai pusat investasi baru di pesisir selatan Sulawesi sekaligus motor penggerak ekonomi Sulsel ke depan.
Penulis : Iwan
Editor : Redaksi










