BONE, TRISAKTINEWS.COM – Puluhan mahasiswa yang tergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bone melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Polres Bone, Jalan Yos Sudarso, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat 7 Maret 2025.
Kedatangan HMI Cabang Bone ke Polres Bone merupakan bentuk protes terhadap kinerja dari aparat Kepolisian Polres Bone dinilai tidak becus dalam menangani kasus, salah satunya kasus penembakan pengacara Rudi S Gani yang sampai saat ini belum ada kejelasan terhadap terduga pelaku.
Tak hanya itu, HMI Cabang Bone menganggap ada banyak hal timpang dikarenakan adanya dugaan pungli dalam pengurusan SIM dan pengurusan administrasi lainnya yang dipraktikkan oleh oknum anggota aparat kepolisian, sehingga HMI Cabang Bone mendesak dan meminta kepada Kapolres Bone untuk melakukan evaluasi kepada seluruh anggota Polres Bone sebagai bentuk transparansi.
Faizal Widodo selaku Koordinator lapangan beranggapan bahwa kinerja Kepolisian selama ini nihil dalam proses penegakan hukum.
“Kinerja kepolisian selama ini dianggap nihil, sehingga banyak diantara kami sebagai pemuda dan masyarakat kurang percaya terhadap aparat Polri, terlebih lagi dalam proses penegakan hukum yang tentu Polri memiliki fungsi tersebut tetapi tidak optimal dalam menjalankan tugas dan fungsi serta kewenangannya yang dimandatkan oleh beberapa peraturan yang ada di negeri ini,”ujar Faizal
Selain itu, koordinator Mimbar Muhammed Alif menambahkan bahwa HMI Cabang Bone akan terus mengawasi kinerja dari Polres Bone dalam penegakan hukum
“Tentunya kami akan selalu mengawasi kinerja Polres Bone, sebagai penegakkan hukum serta penegak keadilan dan kami titipkan saran melalui petua bugis (Getteng, lempu, ada tongeng, warani temmmapasilaingeng), kami harap bapak Kapolres dan bawahannya bisa menjadi pemimpin yang menegakkan keadilan dengan penuh kejujuran dan keberanian tanpa melihat siapa orang di balik setiap perkara yang ada di Polres Bone,”ungkap Alif
Sementara Arfah selaku Jenderal Lapangan mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh HMI Cabang Bone merupakan gerakan mosi tidak percaya terhadap Polres Bone.
“Gerakan ini sebuah bentuk mosi tidak percaya kepada Polres Bone sebagai Aparat Penegah Hukum yang tidak mampu menjalankan tugas, Fungsi dan Wewenangnya sebagaimana yang di amahkan dalam undang undang No 2 Tahun 2002 Terkait Kepolisian Republik Indonesia,”kata Arfah
Arfah juga menegaskan kepada Polres bone untuk menindak lanjuti secara serius tuntutan dari HMI Cabang Bone.
“Ketika tuntutan HMI Cabang Bone tidak ditindak lanjuti maka akan menggelar aksi demonstrasi Jilid 2,”tegas Arfah
Formateur Ketua Umum HMI Cabang Bone, Andi Miftahul Amri juga menegaskan bahwa apa yang dilakukannya merupakan bentuk kepedulian HMI Cabang Bone terhadap keadilan dan supremasi hukum yang ada di Bumi Arung Palakka.
“Aksi ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap keadilan dan supremasi hukum di Kabupaten Bone. Kami menuntut Polres Bone untuk lebih profesional, transparan, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. HMI Cabang Bone akan trus mengawal kasus yang belum selesai dan akan melayangkan surat pengawalan tuntutan aksi kepada pihak Badko HMI Sulsel dan PB HMI agar tuntutan kami bisa sampai pada pihak Polda Sulsel dan Kapolri Untuk bagaimana mengevaluasi kinerja Polres Bone,”tutup Mifta sapaan akrabnya
Untuk diketahui, berikut tuntutan HMI Cabang Bone :
1. Mendesak dan meminta pihak Polres Bone untuk menindak secara optimal berbagai kasus pelanggaran hukum dan pelanggaran HAM yang ada di Kabupaten Bone.
2. Mendesak dan meminta Polres Bone agar transparan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangannya terhadap upaya penegakan hukum.
3. Mendesak dan meminta Kapolres Bone untuk menindak dan mengevaluasi oknum aparat yang diduga melakukan pungutan liar terhadap proses pelayanan dan pengurusan administrasi di Polres Bone.
4. Mendesak dan meminta pihak Polres Bone agar mentrasparansikan penggunaan dana hibah Rp 5 Milyar dari Pemda Bone. (*/iwn)