BONE, TRISAKTINEWS.COM — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone dari Partai Gerindra, Andi Yusuf Nuryawan, mengkritik keras rencana pengadaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang dinilai tidak memiliki urgensi tinggi dan rawan menjadi proyek mandek.
Dalam keterangannya kepada Trisaktinews.com, Andi Yusuf mempertanyakan kejelasan input dan output dari program tersebut, khususnya terkait pemahaman teknologi pengelolaannya yang dinilai belum matang.
“Perlu kita pertanyakan input dan output-nya dalam pengadaan IPLT ini. Dari berita yang beredar, ini hanya pengadaan kolam penampungan tinja, sedangkan teknologi pengelolaannya sendiri belum dipahami,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya memahami teknologi pengelolaan limbah terlebih dahulu sebelum melakukan pengadaan sarana penunjang. Jika tidak, proyek tersebut dikhawatirkan hanya akan menjadi beban anggaran yang tidak memberi manfaat signifikan bagi masyarakat.
“Harusnya pahami dulu teknologinya, baru pengadaan aspek penunjang. Jangan-jangan ujung-ujungnya jadi proyek mandek dan tidak bermanfaat,” tambah legislator muda ini.
Lebih lanjut, Andi Yusuf menyarankan agar pemerintah daerah lebih fokus pada kebutuhan mendesak yang langsung dirasakan masyarakat, seperti pengadaan armada pengangkut sampah.
“Sebaiknya pemerintah lirik urgensi yang ada di depan mata, yaitu pengadaan armada pengangkut sampah. Kasihan itu para tenaga kerja kebersihan yang dari bangun sampai tidur kembali memikirkan kebersihan daerah, tapi tidak didukung armada yang memadai,” jelas sekretaris Komisi III DPRD Bone. (*/iwantr)