LUWU UTARA, TRISAKTINEWS.COM – Direktur RSUD Andi Djemma Masamba, dr. Riswan Idris, angkat bicara terkait terganggunya layanan rumah sakit pada Rabu (7/5/2025), yang disebabkan oleh sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang tiba-tiba mengalami gangguan teknis.
Dalam pernyataan resminya, dr. Riswan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pasien dan masyarakat. Ia menyebut gangguan ini tidak terduga karena sistem sebelumnya berjalan lancar.
“Untuk hari ini, server tidak seperti biasanya. SIMRS tiba-tiba down dan ini tidak bisa kita prediksi, sehingga pelayanan pasien sempat terhambat. Hari-hari sebelumnya tidak pernah terjadi hal seperti ini,” ujar dr. Riswan melalui pesan WhatsApp.
Gangguan ini mempengaruhi seluruh layanan yang terintegrasi dengan SIMRS, termasuk proses pendaftaran pasien. Saat ini, tim IT RSUD tengah melakukan penelusuran untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan sistem.
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak rumah sakit memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh dan peningkatan sistem pelayanan ke depan.
“Insya Allah, perbaikan-perbaikan akan kami lakukan, dan semua masukan dari masyarakat akan kami tindak lanjuti serta evaluasi,” tambah dr. Riswan.
Pihak RSUD Andi Djemma Masamba menyatakan komitmennya untuk terus memperbaiki mutu pelayanan demi kenyamanan dan kepuasan masyarakat.
Diberitakan sebelumnya bahwa pelayanan di RSUD Andi Djemma Masamba kembali mencuat di media sosial. Seorang warga bernama Sukarmin Min menyampaikan kekecewaannya melalui akun Facebook pribadi, menyebut bahwa sistem antrian umum di rumah sakit tersebut sangat tidak becus.
“Tidak ada gunanya ambil nomor antrian sebab sejak pukul 08.00 WITA sampai pukul 13.00 WITA masih menunggu nomor antrian untuk dipanggil,” tulis Sukarmin dalam unggahannya yang mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat lainnya, Rabu (07/05/2025).
Unggahan tersebut menuai respons beragam dari warganet, sebagian besar mengungkapkan pengalaman serupa dan berharap pihak rumah sakit segera melakukan evaluasi terhadap sistem layanan antrian yang dinilai tidak efisien.(*/kaisar)