Perjalanan ‘Nunung’, Dari Politisi Hingga ‘Van Gogh Indonesia’

- Jurnalis

Minggu, 7 September 2025 - 22:07 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, TRISAKTINEWS.COM — Di antara aroma kopi dan suasana hangat kafe Omah Lawas di Surabaya, dinding-dinding penuh dengan lukisan bunga yang memikat mata.

Dari bunga kertas, kembang sepatu, hingga bunga matahari, semua tergambar dengan warna tebal, tekstur timbul, dan energi yang menyala. Inilah karya lukisan Lembah Setyowati, perempuan yang akrab disapa Mbak Nunung.

‎Kehidupan Mbak Nunung bagaikan sungai yang tidak pernah berhenti mengalir. Semasa muda, ia dikenal sebagai peragawati dan pernah menjadi pengajar di sekolah kepribadian John Robert Power. Lalu langkahnya beralih ke dunia politik, hingga menjabat anggota DPRD Kota Surabaya dari Partai Golkar.

‎Namun, di balik semua itu, ada satu dunia yang selalu memanggilnya yaitu seni lukis. Minat itu lahir sejak 1980-an, dipengaruhi sang ayah, Soewarno Harso, serta mertuanya, Wiwiek Hidayat, pelukis ternama Surabaya. “Lama-lama saya lihat mereka melukis jadi terpengaruh juga,” tuturnya.

‎Tanpa kuliah seni rupa, ia belajar secara otodidak. Pisau palet dan cat akrilik menjadi sahabatnya. Dengan penuh kesabaran, dia menggoreskan warna demi warna hingga menghasilkan lukisan bertekstur tebal yang khas.

‎Buah ketekunan itu membuatnya dikenal luas. Bahkan, pada 2003, Mbak Nunung  berkesempatan menggelar pameran tunggal di Amsterdam. Karena gaya melukisnya dianggap mirip Vincent van Gogh, ia diundang untuk melanjutkan pameran di Cultureel Centrum Van Gogh, Zundert. “Di sana, banyak orang Belanda membeli lukisan bunga matahari saya,” kenangnya.

‎Mbak Nunung memilih aliran ekspresionisme yang menekankan ungkapan jiwa. Setiap helai bunga di kanvasnya tak hanya bentuk tetapi juga emosi yang ia tuangkan. Tekstur timbul dari sapuan cat menghadirkan kesan seolah bunga itu bisa disentuh.

‎“Bunga matahari selalu menarik bagi saya. Bunga ini mengandung nilai kehidupan,” katanya.

Baca Juga :  Bupati Sinjai Buka Bimtek Pengawasan Cukai Ilegal: Dorong SDM Tangguh dan Sinergi Lintas Sektor

Tak heran, tema bunga matahari terus hadir dalam ratusan karyanya menjadi ikon sekaligus cermin perjalanan batinnya.

‎Dulu, rumahnya dijadikan galeri bernama Anggun Cipta Galeri. Namun kesibukan politik membuat ruang itu vakum. Kini, ia menghidupkan kembali rumahnya sebagai kafe Omah Lawas. Di sana, lukisannya berpadu dengan suasana klasik, menciptakan ruang yang artistik sekaligus hangat bagi pengunjung.

Inspirasi Kehidupan

‎Mbak Nunung  telah menghasilkan lebih dari seribu lukisan. Baginya, melukis bukan sekadar profesi tetapi cara mengekspresikan diri. “Saya tidak tau siapa Van Gogh, tapi lukisan beliau tentang bunga matahari sangat menjiwai saya,” ucapnya jujur.

‎Itulah yang membuat karya-karyanya berbeda, ketulusan, spontanitas dan energi kehidupan. Lukisan bunga bukan sekadar estetika tetapi simbol harapan, kegembiraan, bahkan kesedihan.

‎Jejak hidup Mbak Nunung adalah kisah inspiratif tentang keberanian mengikuti suara hati. Dari dunia model, politik, hingga seni lukis, semuanya mengalir dan bermuara pada kanvas.

‎ Julukan “Van Gogh dari Indonesia” hanyalah pengakuan, karena sejatinya ia adalah dirinya sendiri, perempuan yang menemukan cahaya hidup lewat bunga.

Penulis : Redho

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Pelaku Mutilasi Berhasil Ditangkap di Lidah Wetan Surabaya
Aliansi Madura Indonesia dan Forkopimda Gelar Pengajian Akbar Peringati Maulid Nabi dan Doa Bersama
Warga Pacet Geger, Ditemukan Potongan Tubuh Manusia di Jalur Pacet–Cangar Mojokerto
Rumah Baca RUMI Tegaskan Komitmen Perkuat Literasi Bone Lewat Launching Buku “Dari Kata Menjadi Nyata”
Berantas Peredaran Sabu, Satresnarkoba Polres Bone Tangkap Dua Pelaku di Tanete Riattang Timur
Bobol Rumah Tetangga 7 Kali, Pemuda Gresik Ditangkap Polisi
Wabup Bone Ajak Generasi Muda Jadi Pemimpin Masa Depan di Seminar Internasional
PKS Bone Gelar Musda VI, Kukuhkan Pengurus Baru Periode 2025–2030
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 7 September 2025 - 22:14 WITA

Pelaku Mutilasi Berhasil Ditangkap di Lidah Wetan Surabaya

Minggu, 7 September 2025 - 22:07 WITA

Perjalanan ‘Nunung’, Dari Politisi Hingga ‘Van Gogh Indonesia’

Minggu, 7 September 2025 - 21:56 WITA

Aliansi Madura Indonesia dan Forkopimda Gelar Pengajian Akbar Peringati Maulid Nabi dan Doa Bersama

Minggu, 7 September 2025 - 07:58 WITA

Warga Pacet Geger, Ditemukan Potongan Tubuh Manusia di Jalur Pacet–Cangar Mojokerto

Sabtu, 6 September 2025 - 21:45 WITA

Rumah Baca RUMI Tegaskan Komitmen Perkuat Literasi Bone Lewat Launching Buku “Dari Kata Menjadi Nyata”

Berita Terbaru

Daerah

Pelaku Mutilasi Berhasil Ditangkap di Lidah Wetan Surabaya

Minggu, 7 Sep 2025 - 22:14 WITA