BONE, TRISAKTINEWS.COM – Sebagai upaya memperketuat gerakan literasi di Indonesia, Pemerintah menetapkan 340 Komunitas Penggerak Literasi se-Indonesia untuk mendapatkan Bantuan Pemerintah pada tanggal 06 Agustus 2024 melalui Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor: Manual.0422/I/BS.01.00/2024 tentang Penepatan Calon Penerima Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Penggerak Literasi Tahun 2024.
Komunitas Penggerak Literasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari perkotaan hingga pedesaan, telah memainkan peran penting dalam upaya peningkatan minat baca dan keterampilan literasi masyarakat. Melalui berbagai inisiatif, seperti penyediaan akses terhadap bahan bacaan berkualitas, pelatihan menulis, diskusi literasi, hingga program literasi digital, komunitas-komunitas ini berkontribusi nyata dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas, kritis, dan berwawasan luas.
Untuk itu, 25 Komunitas Penggerak Literasi di Sulawesi Selatan dan Sulawasi Barat mendapatkan Bantuan Pemerintah sebesar Rp50.000.000,00. Adapun salah satu komunitas penggerak literasi di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan yang mendapatkan bantuan tersebut adalah Komunitas Rumah Baca RUMI.
Andi Geerhand selaku Ketua Rumah Baca RUMI menyampaikan bahwa apa yang di berikan Pemerintah merupakan bentuk perhatian yang serius dari Pemerintah di sektor Literasi terkhususnya yang ada di Bumi Arung Palakka.
“Bantuan Pemerintah ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap peran penting yang dimainkan oleh komunitas literasi dalam meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi di berbagai daerah. Komunitas-komunitas yang ada telah menunjukkan dedikasi dalam menggerakkan masyarakat untuk lebih aktif dalam kegiatan literasi, yang mencakup berbagai kegiatan seperti penyediaan buku bacaan, pelatihan menulis, diskusi literasi, dan program literasi digital. Semoga melalui bantuan ini, kami dari Rumah Baca RUMI dapat senantiasa memberikan angin segar dalam perkembangan dan peningkatan literasi serta secara aktif memberikan manfaat dan kontribuai terhadap masyarakat,”jelas Andi Geerhand
Pemerintah mengakui bahwa tantangan dalam menggerakkan literasi di Indonesia masih sangat besar. Di beberapa daerah, terutama di wilayah terpencil, akses terhadap bahan bacaan dan sarana literasi lainnya masih sangat terbatas. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya minat baca di kalangan masyarakat yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan ekonomi, minimnya fasilitas pendidikan, dan kurangnya dukungan lingkungan terhadap kegiatan literasi. Oleh karena itu, bantuan ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi komunitas-komunitas penggerak literasi untuk lebih giat lagi dalam menggerakkan masyarakat, serta memperluas jangkauan program-program literasi mereka.
Selain itu, Pemerintah juga berharap agar bantuan ini dapat digunakan secara efektif dan tepat sasaran. Komunitas-komunitas yang terpilih diharapkan dapat memanfaatkan bantuan ini untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas program-program literasi yang mereka jalankan. Misalnya, dengan memperluas koleksi buku, meningkatkan fasilitas perpustakaan komunitas, atau mengadakan lebih banyak kegiatan literasi yang inovatif dan menarik bagi masyarakat, terutama anak-anak dan generasi muda.
“Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah untuk menciptakan ekosistem literasi yang kuat dan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dan masyarakat luas, diharapkan budaya literasi dapat semakin tumbuh dan berkembang, sehingga Indonesia dapat melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis dan wawasan yang luas.” Ujar Andi Geerhand
“Penetapan ini juga diharapkan dapat mendorong munculnya lebih banyak komunitas literasi di berbagai daerah, yang secara tidak langsung akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan literasi. Dengan demikian, program ini bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi juga tentang membangun kesadaran kolektif akan pentingnya literasi bagi kemajuan bangsa.” Tutupnya.