MAROS, TRISAKTINEWS.COM — Di tengah lanskap megah karst Desa Botolempangan, Maros, Yerlin, mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Almarisah Madani, menghadirkan program inovatif bertajuk Apotek Hidup Sehat dalam pelaksanaan KKN Kebangsaan XIII Tahun 2025.
Program ini memadukan pelestarian tanaman obat keluarga (TOGA) dengan edukasi kesehatan masyarakat. Berlangsung di kawasan wisata alam Istana Karst, Yerlin menginisiasi pemanfaatan lahan desa dan area wisata menjadi ruang produktif yang bukan hanya estetis, tetapi juga edukatif dan fungsional secara medis.
Edukasi Kesehatan Berbasis Lingkungan
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi manfaat tanaman obat seperti jahe, kunyit, serai, daun sirih, dan sambiloto. Dengan melibatkan warga dalam penanaman TOGA di lingkungan rumah dan titik-titik wisata, Yerlin berharap tercipta kesadaran kolektif untuk menjaga kesehatan dari alam sekitar.
“Tanaman ini bukan hanya penghias pekarangan. Mereka adalah apotek alami yang diwariskan nenek moyang, dan bisa menjadi solusi kesehatan keluarga jika kita kelola dengan benar,” ungkap Yerlin saat berdiskusi dengan warga Dusun Tangaparang.
Tak hanya itu, Yerlin juga menyampaikan edukasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar), melalui simulasi dan leaflet edukatif. Warga diajak memahami cara penggunaan obat secara bijak, mulai dari membaca etiket hingga tata cara membuang obat kedaluwarsa.
Sinergi Edukasi, Wisata, dan Pengabdian
Salah satu daya tarik program Apotek Hidup Sehat adalah sinerginya dengan potensi wisata lokal. Istana Karst kini memiliki taman obat edukatif, menjadikan destinasi ini tak sekadar tempat wisata alam, tapi juga sarana pembelajaran kesehatan alami bagi pengunjung, termasuk anak-anak sekolah.
Kepala Dusun Mengemba mengapresiasi inisiatif ini, dan warga mulai membentuk kelompok perawat TOGA yang akan merawat tanaman sekaligus menjadi pemandu edukatif bagi wisatawan.
KKN Bukan Sekadar Formalitas
Apa yang dilakukan Yerlin menunjukkan bagaimana mahasiswa mampu mengintegrasikan ilmu, kepekaan sosial, dan inovasi dalam bentuk nyata. Program ini tidak hanya menjawab isu kesehatan, tapi juga memberdayakan potensi lokal yang selama ini terabaikan.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi merupakan sarana pembelajaran kontekstual dan pengabdian langsung kepada masyarakat.
Tentang KKN Kebangsaan XIII 2025
KKN Kebangsaan merupakan program kolaboratif lintas perguruan tinggi di Indonesia. Tahun ini, Universitas Hasanuddin bertindak sebagai tuan rumah, dengan Desa Botolempangan, Kabupaten Maros, menjadi salah satu lokasi strategis. Kegiatan ini bertujuan membangun sinergi antar mahasiswa se-Indonesia untuk berkontribusi terhadap pembangunan berbasis potensi lokal.
Dengan dedikasi seperti yang dilakukan Yerlin, KKN Kebangsaan 2025 bukan hanya menjadi program pengabdian, tetapi juga ruang transformasi nyata antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. (*/iwantrn)