MAROS, TRISAKTINEWS.COM — Lima perguruan tinggi terkemuka di Indonesia mengadakan pertemuan dengan Yayasan Salewangang Indonesia (YSI) untuk membahas kolaborasi strategis dalam pengembangan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan program pelatihan bahasa untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja, Senin, 1 September 2025.
Pertemuan ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara kurikulum akademik dan kebutuhan industri yang terus berkembang. Sekaligus meneruskan MoU yang telah ditandatangani bersama Bupati Maros.
“Ini boleh menjadi kegiatan meneruskan MoU dalam bentuk MoA,” kata Ismail.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan yang berlangsung di Pusat Latihan Kerja, selain tuan rumah Yayasan Salewangang Indonesia dihadiri oleh perwakilan dari Universitas LIA, Universitas Tanri Abeng, STEBI Al Mukhsin Yogyakarta, IAI Rawa Aopa Konawe Selatan, dan IAI DDI Sidenreng Rappang.
Diantara diskusi antara lain pengembangan Kurikulum LPK: Memastikan materi pelatihan selaras dengan standar industri terkini, termasuk keterampilan teknis dan soft skills yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Begitu pula, terkait peningkatan Kompetensi Bahasa: Membentuk program pelatihan bahasa asing yang lebih efektif, terutama Bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang, untuk meningkatkan daya saing global lulusan.
Diskusi juga mempercakapkan penyediaan Fasilitas dan Pengajar: Berkolaborasi dalam penyediaan sumber daya, seperti ruang kelas, peralatan, dan tenaga pengajar profesional dari industri.
Terakhir, Integrasi dengan Magang: Memperkuat hubungan antara pelatihan yang diberikan oleh LPK dengan program magang di perusahaan-perusahaan mitra YSI.
Ketua Yayasan Salewangang Indonesia, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan langkah penting dalam menciptakan talenta siap kerja yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki keterampilan praktis.
“Kami melihat ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan tuntutan pasar kerja,” ujar H.Budiawan.
“Kolaborasi dengan perguruan tinggi ini akan memungkinkan kami menciptakan model pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan,” kata Ismail Suardi Wekke yang juga adalah Dewan Pembina Yayasan Salewangang Indonesia.
Sementara itu, perwakilan dari kelima universitas menyambut baik inisiatif ini. Mereka berharap kolaborasi ini akan memberikan nilai tambah bagi mahasiswa, membantu mereka beradaptasi dengan cepat setelah lulus, dan pada akhirnya, berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia nasional.
Program-program yang akan diluncurkan diharapkan dapat dimulai pada awal tahun depan setelah penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU).
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi