MAROS, TRISAKTINEWS.COM – Delegasi Universitas LIA melakukan kunjungan ke kawasan karst Rammang-Rammang, Kabupaten Maros, Selasa (2/9/2025). Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Rektor Universitas LIA bersama Wakil Rektor sebagai bagian dari observasi awal persiapan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pengelola desa wisata.
Program pelatihan ini digagas untuk mendukung pengembangan pariwisata lokal, terutama dalam peningkatan keterampilan komunikasi Bahasa Inggris.
Hal ini dinilai penting mengingat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulawesi Selatan terus meningkat, sehingga kemampuan berbahasa asing menjadi kunci pelayanan prima sekaligus promosi wisata.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rencananya, pelatihan ini akan segera dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi nyata Universitas LIA dalam memajukan sektor pariwisata. Inisiatif ini juga merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Universitas LIA dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI tentang pengembangan kapasitas sumber daya manusia di sektor pariwisata.
“Kami berterima kasih kepada Kemenparekraf RI yang telah mempercayakan Universitas LIA sebagai mitra strategis dalam mendukung pengembangan SDM pariwisata. Ini menjadi langkah penting untuk memastikan desa wisata mampu bersaing di tingkat global,” ujar Ismail Suardi Wekke, Tim Pengarah Saintifik kegiatan sekaligus Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros.
Pelatihan yang disusun Universitas LIA tidak hanya berfokus pada tata bahasa, tetapi juga percakapan praktis, pengenalan budaya, hingga etika interaksi dengan wisatawan mancanegara. Materi tersebut dirancang agar langsung relevan dengan kebutuhan para pelaku wisata di lapangan.
Ismail menegaskan, inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat lokal.
“Penguasaan Bahasa Inggris adalah modal penting bagi pengelola desa wisata. Kami yakin, dengan pelatihan ini pariwisata Maros akan semakin maju,” ujarnya.
Lebih jauh, kerja sama Universitas LIA dan Kemenparekraf RI juga akan diperluas ke berbagai daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi wisata besar. Sinergi ini diharapkan menjadi model kolaborasi efektif antara lembaga pendidikan dan pemerintah dalam meningkatkan daya saing pariwisata nasional.
Dengan adanya program ini, diharapkan sumber daya manusia di sektor pariwisata Indonesia tidak hanya ramah dan profesional, tetapi juga kompetitif di pasar global. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah menjadikan pariwisata sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional.
Penulis : Iwan
Editor : Redaksi