Bangkit Dari Kekerasan, Sherly Chebing Jadi Simbol Keberanian Perempuan

- Jurnalis

Senin, 18 Agustus 2025 - 17:24 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, TRISAKTINEWS.COM — Di balik senyumnya yang kini berseri, Sherly Chebing menyimpan kisah pilu yang menjadi Saksi bisu perjuangan seorang ibu. Selama puluhan tahun, ia dan kedua anaknya hidup dalam bayang-bayang kekerasan yang dilakukan oleh suami yang menurutnya mengidap NPD (Narcissistic Personality Disorder).

Kekerasan itu tidak hanya berupa fisik, namun juga mental dan emosional, yang perlahan menggerogoti harga diri dan semangatnya. Namun, dari kegelapan itu, Sherly bangkit. Ia kini menjadi simbol keberanian, menyuarakan pengalaman pahitnya agar para wanita senasib berani berbicara dan keluar dari mimpi.

Perjalanan Sherly tidaklah mudah. Kekerasan yang ia alami begitu mendalam, membuatnya merasa terlindungi dan tak berdaya. Ia terjebak dalam lingkaran manipulasi dan kendali yang khas dari penderita NPD.

“Seringkali, korban kekerasan seperti saya merasa bersalah, malu, dan takut untuk meminta pertolongan. Mereka tak jarang menyembunyikan luka-luka mereka, baik fisik maupun batin, dari dunia luar,” ujar Sherly, Senin (18/8) sore.

Namun, Sherly menyadari bahwa ia harus memutus rantai penderitaan ini, demi dirinya sendiri dan anak-anaknya. Ia memutuskan untuk berani keluar dari hubungan beracun tersebut, sebuah langkah yang menantang keberanian luar biasa.

Baca Juga :  Wabup Bone Serahkan LKPD 2024 Unaudited ke BPK RI Sulsel

Menari, Terapi untuk Jiwa yang Luka.
Setelah berhasil keluar dari neraka rumah tangga, Sherly memulai perjalanan pemulihan yang panjang. Ia tahu bahwa trauma tidak akan hilang dengan sendirinya.

“Salah satu cara untuk menyembuhkan luka batin adalah dengan kembali menekuni hobi lama yaitu dansa (menari),” terang Sherly.

Bagi Sherly, menari bukan sekadar gerakan fisik, melainkan terapi yang kuat. Melalui setiap alunan musik dan gerakan tubuh, ia melepaskan beban emosional yang selama ini terpendam.

Dansa membantu menemukan kembali kebebasan, kepercayaan diri, dan kebahagiaan yang sempat direnggut. Ia kini tampil dalam berbagai acara dansa, menunjukkan kepada dunia bahwa ia telah bangkit, tidak lagi menjadi korban, melainkan seorang pejuang yang gagah berani.

Meneruskan Perjuangan Melalui Berbagai Platform.
Kini, kehidupan Sherly dipenuhi dengan berbagai kegiatan positif yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Ia menjadi agen resmi HALEVIT, sebuah minuman kesehatan untuk wilayah Surabaya.

Dengan mempromosikan produk ini, Sherly menunjukkan komitmennya untuk menjalani hidup sehat, baik secara fisik maupun mental. Selain itu, ia juga aktif berpolitik, bergabung dengan Partai Perindo.

Baca Juga :  Tim Tunas Muda Deklarasikan Dukung "BerAmal"

Melalui jalur politik, ia berharap dapat memiliki platform yang lebih besar untuk menyuarakan isu-isu penting, termasuk perlindungan terhadap wanita dan anak-anak dari kekerasan.

Perjuangan Sherly untuk menyuarakan kekerasan dalam rumah tangga semakin mendapat perhatian publik. Ia mendapatkan kesempatan berharga untuk syuting podcast “Way Out” untuk MNC Channel.

Dalam podcast ini, Sherly berbagi kisahnya dengan tulus, membuka luka lamanya demi memberikan harapan bagi orang lain. Pesan utamanya sederhana namun sangat kuat: “Kita semua berhak bahagia.”

Dengan menjadi influencer ia meyakinkan para korban bahwa keluar dari hubungan yang merusak adalah pilihan terbaik, dan ada banyak dukungan yang tersedia untuk mereka.

Kisah Sherly Chebing adalah bukti nyata bahwa trauma bisa diubah menjadi kekuatan. Ia adalah seorang ibu, penari, pebisnis, dan aktivis yang berani.

Perjalanannya menginspirasi ribuan wanita untuk berani mengakui penderitaan mereka, mencari pertolongan, dan akhirnya, meraih kehidupan yang lebih baik.

Sherly tidak hanya menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga menjadi mercusuar harapan bagi mereka yang masih terperangkap dalam kegelapan. (Redho)

Berita Terkait

Aliansi Rakyat Bone Bersatu Tegaskan Aksi Tolak Kenaikan PBB-P2 Murni Suara Rakyat
Bone Adalah Barometer; Masihkah Rakyat Berkuasa atau Sekedar Pelengkap Untuk Mendulang Suara?
Cegah Banjir, Babinsa Binturu dan Warga Kompak Bersihkan Drainase Tersumbat
Ironi Hukum di Bawean : Terlapor Persetubuhan Anak Gugat Orang Tua Korban Pencemaran Nama Baik
Polresta Sidoarjo Gelar Upacara Peringatan Hari Juang Polri
Kapolres Gresik Hadiri Upacara Hari Juang, Kapolri Pimpin Upacara di Surabaya dan Resmikan Patung M Jasin
Diduga Wanprestasi LBH CCI Laporkan Klien ke Polresta Sidoarjo
DLH Jatim Pastikan Pembersihan Taman Apsari Rampung Usai Pesta Rakyat HUT RI
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 23:59 WITA

Aliansi Rakyat Bone Bersatu Tegaskan Aksi Tolak Kenaikan PBB-P2 Murni Suara Rakyat

Kamis, 21 Agustus 2025 - 23:19 WITA

Bone Adalah Barometer; Masihkah Rakyat Berkuasa atau Sekedar Pelengkap Untuk Mendulang Suara?

Kamis, 21 Agustus 2025 - 23:16 WITA

Cegah Banjir, Babinsa Binturu dan Warga Kompak Bersihkan Drainase Tersumbat

Kamis, 21 Agustus 2025 - 23:14 WITA

Ironi Hukum di Bawean : Terlapor Persetubuhan Anak Gugat Orang Tua Korban Pencemaran Nama Baik

Kamis, 21 Agustus 2025 - 23:11 WITA

Polresta Sidoarjo Gelar Upacara Peringatan Hari Juang Polri

Berita Terbaru

Daerah

Polresta Sidoarjo Gelar Upacara Peringatan Hari Juang Polri

Kamis, 21 Agu 2025 - 23:11 WITA